15 Tahapan Pembuatan Kolam Renang, Ternyata Seperti Ini Prosesnya!

tahapan pembuatan kolam renang

Membangun kolam renang tidak hanya soal menggali dan mengisi air saja. Ada proses rumit yang perlu direncanakan dengan matang, mulai dari perencanaan desain hingga tahap akhir perawatan air. Berikut kami jabarkan 15 tahapan pembuatan kolam renang dari awal sampai selesai.

1. Mengukur Lahan yang Akan Dibuat Kolam Renang

Langkah pertama dalam proses pembuatan kolam renang adalah mengukur lahan yang tersedia. Pengukuran ini sangat penting karena akan menentukan ukuran, bentuk, dan desain kolam renang yang dapat direalisasikan.

desain pembuatan kolam renang

Jika Anda memiliki lahan terbatas, tentu tidak bisa sembarangan dalam memilih bentuk kolam. Di sinilah peran survei sangat krusial. Kami menyarankan Anda menggunakan jasa kontraktor kolam renang agar survei dilakukan secara profesional.

Tim yang berpengalaman bisa langsung memberikan gambaran teknis mengenai potensi dan batasan lahan Anda, termasuk kemungkinan adanya kontur tanah yang perlu disesuaikan.

2. Membuat Desain dan Tata Letak Kolam Renang

Setelah lahan diukur, tahapan pembuatan kolam renang selanjutnya adalah merancang desain kolam dan menentukan tata letaknya.

Desain bukan hanya tentang bentuk kolam yang estetik, tetapi juga menyangkut struktur teknis, seperti ketebalan beton, sistem sirkulasi, serta lokasi ruang mesin dan balancing tank.

Dalam pembuatan kolam renang, setiap komponen harus terencana sejak awal agar proses berikutnya berjalan lancar.

Perlu diperhatikan pula posisi kolam terhadap arah matahari dan potensi naungan dari bangunan atau pohon sekitar. Tata letak yang strategis bisa membantu menjaga suhu air tetap nyaman serta memudahkan proses perawatan.

Baca: 5 Konsep Desain Kolam Renang yang Menarik dan Berbeda

3. Pemasangan Bouwplank untuk Menentukan Area Kerja

Bouwplank adalah penanda area kerja yang dipasang di sekitar lahan kolam. Fungsi utamanya adalah sebagai acuan dalam menentukan batas-batas pembangunan kolam.

Bouwplank membantu memastikan dimensi dan bentuk kolam sesuai dengan rencana. Kesalahan pada tahap ini bisa berdampak pada kemiringan, bentuk, atau bahkan posisi kolam yang tidak sesuai keinginan.

Maka dari itu, pemasangan bouwplank sebaiknya langsung dikonfirmasi oleh pemilik agar tidak perlu bongkar pasang yang buang waktu dan biaya.

4. Penggalian Tanah Sesuai Desain Kolam

Setelah bouwplank terpasang, proses penggalian pun dimulai. Penggalian tanah dilakukan sesuai dengan kedalaman kolam dan kebutuhan desain.

Ada dua metode yang umum digunakan, yaitu penggalian manual atau dengan alat berat. Meski alat berat lebih cepat, penggalian manual memiliki keunggulan dari sisi akurasi. Kontur tanah bisa dirapikan secara detail sehingga struktur kolam nantinya tidak bergelombang.

Di tahap ini, tanah hasil galian juga harus ditata rapi agar tidak mengganggu proses selanjutnya.

5. Pembuatan Lantai Kerja (Kerataan Dasar Kolam)

Lantai kerja berfungsi sebagai alas awal sebelum struktur utama kolam dibangun. Permukaan ini menjadi penyekat antara tanah dan beton agar konstruksi tidak mudah bergeser jika tanah mengalami pergerakan.

pembangunan kolam renang

Selain itu, lantai kerja juga membantu memberi permukaan yang rata untuk pekerjaan besi tulangan berikutnya.

Pada tahap ini juga akan dibuat pondasi tapak sebagai penguat utama struktur bawah kolam. Material yang digunakan biasanya adalah campuran beton kering dengan ketebalan tertentu yang disesuaikan dengan desain teknik.

6. Pemasangan Bekisting Hebel untuk Dinding Kolam

Bekisting hebel digunakan untuk membentuk dinding kolam renang sesuai desain. Pemasangan bekisting ini dilakukan di sekeliling dinding kolam dan berfungsi menahan adukan beton agar tetap pada posisi saat proses pengecoran. Penggunaan hebel sebagai bahan bekisting memiliki keunggulan ringan namun kuat.

Selain itu, permukaannya yang rata membantu mempermudah proses plester dan finishing di kemudian hari. Pekerjaan ini harus presisi karena akan menentukan kesimetrisan kolam secara keseluruhan.

7. Pembesian sebagai Tulangan Struktur Kolam

Tahap pembesian melibatkan pemasangan rangka besi yang akan memperkuat seluruh struktur kolam. Ini adalah proses krusial karena berhubungan langsung dengan kekuatan kolam renang terhadap tekanan air dan gerakan tanah.

pembesian kolam renang

Diameter besi harus disesuaikan dengan perhitungan struktur. Untuk kolam pribadi, biasanya digunakan besi dengan diameter minimal 6 mm.

Jangan sampai menggunakan besi berkualitas rendah karena dapat berdampak pada retaknya struktur beton di masa mendatang. Jika perlu, Anda bisa meminta dokumentasi pembesian untuk memastikan semua sesuai standar.

8. Pemipaan dan Sistem Sirkulasi Air

Pemipaan adalah inti dari sistem sirkulasi kolam renang. Sebelum pengecoran dimulai, jalur pipa harus dirancang dan dipasang terlebih dahulu.

pemipaan pada kolam renang

Pipa akan mengalirkan air ke dan dari ruang mesin, balancing tank, serta sistem filter. Pipa yang digunakan sebaiknya berjenis AW karena lebih kuat dan tahan terhadap bahan kimia kolam seperti kaporit dan HCl.

Umumnya digunakan pipa berdiameter 1,5 inch hingga 3 inch tergantung kebutuhan debit air dan kapasitas pompa yang digunakan. Desain pemipaan yang salah akan menyulitkan perawatan dan mempercepat kerusakan sistem.

Tertarik memahami lebih lanjut seputar pemipaan kolam renang? Anda bisa menyimak penjelasan kami sebelumnya.

9. Pemasangan Bekisting Dalam untuk Pengecoran

Berbeda dengan bekisting hebel di luar, bekisting dalam dibuat di sisi dalam kolam dan hanya bersifat sementara.

konstruksi kolam renang bekisting

Material yang digunakan biasanya adalah kayu kaso, triplek, dan bambu untuk penopang. Fungsi utamanya adalah menahan beban beton yang dituang agar membentuk struktur kolam sesuai desain.

Proses pemasangan harus dilakukan secara presisi karena bentuk akhir kolam akan tergantung pada konstruksi bekisting ini. Setelah pengecoran selesai dan beton mengeras, bekisting dalam akan dibongkar.

10. Pengecoran Beton Struktur Kolam

Pengecoran merupakan tahapan pembuatan kolam renang inti. Di tahap ini, seluruh struktur dinding dan dasar kolam dituangkan beton.

Jika Anda memilih jasa dari Karya Utama Pool, maka kami menggunakan mutu beton K350 yang dikenal memiliki kekuatan tinggi dan daya tahan lama.

Berbeda dengan beberapa kontraktor lain yang masih menggunakan K300 ke bawah, beton kami lebih tahan terhadap tekanan dan cuaca ekstrem. Proses pengecoran harus dilakukan sekaligus tanpa jeda agar tidak muncul retakan di sambungan beton.

11. Plester dan Waterproofing Kolam

Setelah beton mengeras dan bekisting dilepas, kolam masuk ke tahap plester. Tujuan plester adalah merapikan permukaan beton serta menutup pori-pori yang mungkin menyebabkan kebocoran.

Setelah itu, dilakukan waterproofing menggunakan bahan pelapis anti bocor. Proses ini sangat penting untuk mencegah rembesan air, terutama jika kolam berada di atas tanah yang rawan lembap.

Material waterproof yang kami gunakan sudah teruji kualitasnya untuk kondisi outdoor dan tahan terhadap bahan kimia kolam.

Baca juga: 5 Risiko Kesalahan dalam Membuat Kolam Renang, Jangan Diabaikan!

12. Pelapisan Dinding dan Lantai Kolam

Tahap finishing ini bertujuan memberikan keindahan sekaligus proteksi tambahan pada kolam. Anda bisa memilih pelapis seperti mozaik, keramik, atau batu alam tergantung selera.

memasang mozaik kolam renang

Proses pemasangan harus dilakukan dengan teliti agar jarak antar lembaran rata dan tidak terlihat berantakan. Selain untuk estetika, lapisan ini juga membuat permukaan kolam lebih nyaman saat diinjak serta memudahkan proses pembersihan.

13. Instalasi Mesin dan Peralatan Kolam

Selanjutnya adalah pemasangan mesin kolam renang seperti pompa, filter, serta peralatan opsional lain seperti box panel dan salt chlorinator. Mesin-mesin ini akan bekerja untuk menjaga kejernihan air dan mengatur sirkulasi.

instalasi kolam renang

Sistem instalasi juga melibatkan fitting pipa, ball valve, dan sambungan lain yang harus disusun secara efisien di ruang mesin. Pemasangan mesin harus dilakukan oleh teknisi berpengalaman agar sistem dapat bekerja dengan optimal dan minim masalah teknis ke depannya.

14. Pengisian Air dan Penyesuaian Volume

Setelah semua instalasi selesai, saatnya mengisi air ke dalam kolam. Volume air bisa dihitung dengan rumus: panjang x lebar x kedalaman kolam. Hasilnya akan menunjukkan kebutuhan air dalam satuan kubik.

Selain kolam utama, jangan lupakan balancing tank jika Anda menggunakan sistem overflow.

Pengisian air dilakukan secara bertahap agar tidak terjadi tekanan berlebih pada dinding kolam. Pastikan juga tidak ada kebocoran pada titik sambungan sebelum melanjutkan ke tahap akhir.

15. Treatment Awal Air Kolam Renang

Langkah terakhir adalah treatment awal air menggunakan bahan kimia seperti PAC, kaporit bubuk, soda ash, dan HCl. Tujuan dari treatment ini adalah untuk mengendapkan partikel kotor dalam air baru.

kesalahan perawatan kolam renang

Setelah bahan kimia tercampur rata, kotoran akan mengendap di dasar kolam dan bisa dibersihkan dengan vacuum buang. Jika kejernihan air belum sempurna, jalankan sistem sirkulasi minimal selama 8 jam untuk membantu proses filtrasi. Setelah air jernih dan pH stabil, kolam siap sudah selesai.

Itu dia penjelasan mengenai tahapan pembuatan kolam renang. Tertarik untuk membuat kolam renang ideal di rumah? Hubungi tim Karya Utama Pool.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *